Resep ibu Fatmah Bahalwan NCC
Hari libur ini aku sudah niat mencoba lagi karipap pusing. Waktu itu aku pusing beneran karena penampakannya kurang memuaskan. Nah berbekal resep Bunda Fatmah Bahalwan aku mulai start bikin jam 3 siang. Cuma 1/3 resep. Tak diduga bikinnya cepat sekali. Setengah jam saja, karipapnya sudah bisa dinikmati. Tapi syaratnya isiannya dah dibikin duluan. Kali ini isiannya tidak menggunakan bumbu kari. Bukannya tidak suka, tapi anak anak lebih senang makan kari ayam beneran daripada makan kari ayam isian pastel...hehe. Jadi isiannya kentang, wortel, ayam cincang dengan bumbu bawang putih, bawang merah dan merica. Ditambahkan daun bawang dan seledri.
Alhamdulillah resep bu Fatmah sukses berusar-usar. Putarannya kelihatan benar. Rasanya juga oke banget. Kulitnya gurih dan renyah. Aku usahakan bikin kulitnya setipis mungkin supaya cantik dan seimbang dengan isinya. Aku juga tidak suka kulit pastel yang terlalu tebal. Tapi masih ada beberapa yang terbuka sewaktu digoreng. Cuma dua biji sih. Lumayanlah tuk percobaan kedua ini. Aku rasa karena terlalu tipis gilingnya, sebagian adonan menteganya lengket di silicon matku. Jadi bolong adonan kulitnya.
Caranya mengisi filling juga tidak boleh terlalu penuh, karena ketika kita merapatkan ujung ujungnya kita cenderung menarik adonan supaya saling bertemu. Jadi kalau isiannya terlalu banyak, tarikannya juga terlalu banyak sehingga sambungan kulit yang berlapis lapis itu jadi lepas yang berakibat ketika digoreng jadi pecah. Satu tip supaya lapisan kulitnya banyak, ketika digiling harus sepanjang mungkin. Semakin panjang adonan semakin banyak gulungannya dan semakin banyak pula lapisan yang tercipta.
Karena isiannya masih sisa aku bikin lagi 1/3 resep. Kali ini menggunakan resep mbak Vivi "Jajane Vivi". Alhamdulillah jadi juga. Hasil kulitnya renyah dan cenderung agak rapuh. Tapi rapuhnya bukan gampang hancur melainkan lebih ringan. Aku duga karena penggunaan lemak yang berbeda pada kedua resep. Resep bu Fatmah menggunakan margarin dan minyak. Resep mbak Fifi menggunakan margarin dan mentega putih. Kalau rasa, lebih gurih resep kulit bu Fatmah karena selain menggunakan margarin dan minyak beliau juga menambahkan sedikit gula pasir ke dalam adonannya. Untuk tekstur keduanya sama sama renyah dan bertahan lama renyahnya hanya punya mbak Fifi lebih ringan kulitnya. Keduanya punya kelebihan masing masing. Sewaktu mengerjakan adonan juga adonan mbak Fivi lebih mudah dihandle karena telah diistirahatkan selama 15 menit. Oh iya satu lagi...ketika mengerjakan adonan, untuk menghindari adonan melengket di matku aku taburi tipis tepung terigu. Mau tau hasilnya?? ketika digoreng kulitnya muncul sedikit gelembung kecil seperti pastel biasa. Sekedar sharing saja ^^
Over all aku puas sama kedua resep. Walaupun menurutku dari penampakan belum bisa sama persis sama punya mbak Fifi dan Bu Fatmah tapi rasa penasaranku sudah terobati. Satu lagi resep berhasil aku taklukkan. Cieeeeee...
Untuk Bunda Fatmah dan mbak Fifi terima kasih tuk inspirasinya...semoga barokah ya.
0 komentar:
Posting Komentar