10 Februari 2013
Dampo Durian
Dampo durian adalah salah satu camilan khas Sulawesi Selatan. Terutama banyak di daerah palopo karena di sana salah satu penghasil durian. Aku yakin di daerah lain juga ada, cuman beda namanya. Berbentuk seperti dodol tapi sama sekali tanpa tambahan tepung. Bahannya cuman durian dan gula. Tapi rasanya jangan ditanya. Bayangkan saja rasa durian asli. Lebih wangi dan tidak tajam baunya seperti durian segar. Proses pengaronannya menghasilkan bau karamel khas duren. Pokoknya enak sekali. Tapi menghabiskannya nggak sebanding dengan proses pembuatannya. Baru diangkat dari penggorengan dah habis dalam sekejap. Goreng lagi habis lagi. Gak ada yang tinggal di piring. Heran niy anak anak...kayak makan kerupuk aja. Tinggallah ibunya dengan pegel seluruh badan habis ngaronin dampo. Tapi puassssss...!!
Selain dampo durian ada juga dampo pisang. Berbeda dengan dampo durian, dampo pisang sangat mudah proses pembuatannya. Hanya butuh modal pisang kepok yang bagus masaknya dan sinar matahari. Sementara dampo durian butuh waktu yang lumayan lama. Modalnya "kekuatan tangan untuk mengaduk/mengaron" adonan.
Karena kemarin masih banyak sisa durianku, setelah dikupas bijinya masih ada sekitar 1 1/2 kg daging durian. Supaya tahan lama aku rencana bikin selai durian. Sementara membuat, separuh aku sisihkan buat selai sementara sisanya aku lanjutkan mengaron sampai lebih kering untuk menghasilkan dampo durian seperti gambar di bawah. Warna kecoklatan didapatkan dari hasil karamelisasi gula dan durian yang mengalami proses pemanasan cukup lama. Aslinya dampo durian ini dijemur seperti dampo pisang. Setelah diaron dijemur untuk mendapatkan hasil yang kering. tapi aku pikir pikir kalau tunggu matahari bakalan gak kering kering karena sekarang musim hujan. Selain itu nggak bisa dijamin kebersihannya karena bisa saja dihinggapi serangga seperti lalat. Dioven lebih hygenis dan cepat prosesnya. Mulai dari proses mengaron sampai mengoven butuh waktu sekitar 3-4 jam. Tergantung tekstur yang diinginkan. Bila ingin lebih kering lagi butuh waktu lebih lama.
Baca selengkapnya »
Label:
Durian,
Jajanan Tradisional
0 komentar:
Posting Komentar