14 April 2013
NCC JTIW : Sanggara' Belanda (Makassar)
Ini laporan keduaku tuk ajang NCC-JTIW. Nanti malam deadlinenya dan aku baru setor mepet mepet hehe. Nggak papalah yang penting dah ikut partisipasi. Ya kan??
Sanggara Belanda dalam bahasa Indonesia berarti pisang goreng belanda. Kenapa dinamakan Belanda kami juga tidak tau pastinya. Yang jelas kue ini sudah ada sejak dulu dan selalu jadi salah satu sajian dalam acara acara khusus yang disajikan bersama kue kue tradisional lain dalam piring 'bosara'. Mungkin saja kue ini ada sejak jaman penjajahan Belanda. Atau bahkan termasuk salah satu dessert mereka yang ditiru oleh nenek moyang kita. Mungkin juga itu hanya penamaan saja. Karena pisang ini menggunakan filling margarin/butter yang notabene dulu bukan merupakan bahan makanan populer kita makanya dinamakan belanda. Pisang gorengnya beda dengan pisang goreng biasa yang dicelup tepung dan digoreng. Yang ini ada rasa rasa Belandanya. Begitu orang orang tua biasa menyebutkan makanan berbau luar negeri. Wallahu alam...
Ciri khas pisang goreng belanda adalah harus menggunakan pisang raja yang bagus matangnya. Tidak boleh menggunakan pisang lain karena beda aroma dan rasanya. Pisang raja tinggi kandungan gulanya sehingga kalau digoreng akan terjadi proses karamelisasi yang menghasilkan aroma khas. Wangi....enaaaak...!! Minyak akan menjadi keruh karena kandungan gula dalam pisang mengkaramel. Pisang ini digoreng 2x untuk mendapatkan penampakan dan rasa yang pas. Penggorengan pertama untuk mengeluarkan bau karamel pisangnya. Yang kedua untuk mematangkan celupan telurnya. Kalau langsung dicelup dan digoreng akan beda aromanya. Coba saja deh...
Dan tujuan dari pemberian filling dalam keadaan masih panas adalah untuk melelehkan margarin/butter dan gula di dalam pisang. Nanti yang terlihat hanya kacangnya. Margarin dan gula berubah menjadi saus karamel. Mantaaaaapp...apalagi disantap dalam keadaan dingin.
Anak anakku suka ditambahkan parutan keju. Biasalah anak anak sekarang. Makanan serba dikeju dan dicoklatin. hehe....
Label:
Jajanan Tradisional,
Makassar,
NCC Week,
Pisang
0 komentar:
Posting Komentar