Halaman

30 Juni 2012

Pandan Butter Cake



Sebenarnya rencana hari ini aku mau bikin 'topo map love cake' nya Wendy's Ink. Suka sama lapisan lapisannya yang seperti peta bumi. Tapi ada kesalahan pada proses pembuatannya. Harusnya adonannya dibagi dua. Satu adonan dibiarkan plain dengan tambahan vanila sedangkan satunya diberi pasta pandan. Lhaaaaa...aku kelupaan. Kok aku langsung aja tuang pasta pandan home madenya sebelum dibagi 2. Jadinya, ya cake butter pandan...hehe untung bikinnya cuman separuh resep. Nggak jadi rugi malah enaaaaaak. Hasil cakenya yummy. Buttery, moist...dan berasa pandan asli. Hubby dan anak anak suka sekali. Tapi karena penyakitnya, dear hubby cuman berani makan maksimal dua potong saja...poor him! Menurut mereka rasanya sudah enak dan pas, tapi kalo untuk aku agak kemanisan dikit padahal gulanya udah aku kurangi. Nanti kalau jadi bikin topo map cake harus aku kurangi lagi sedikit. Dan loyangnyapun harus yang ukuran kecil biar hasil cakenya lebih tinggi.

Berikut resep yang sudah aku modifikasi dari Wendy's Ink "Table for 2...or more". Resep aslinya dari Puan Mastura Yasak. Karena separuh resep, aku menggunakan loyang brownies...hasil jadi kuenya agak pendek.

Bahan :
- 125 gr butter (aku 75 gr margarin dan 50 gr butter)
- 110 gr gula halus
- 3 butir telur
- 150 gr tepung terigu protein sedang + 1/2 sdt baking powder
- 65 ml susu evaporated (aku 60 ml susu ditambah 3 sdm pandan paste home made)
- 1/2 sdt vanili bubuk

Cara membuat :
  1. Panaskan oven 180 C. Siapkan loyang brownies dan oles mentega dan taburi tepung terigu.
  2. Kocok margarin, butter, vanila dan gula halus sampai mengembang dan pucat. Tambahkan telur satu persatu sambil dikocok hingga rata.
  3. Tambahkan separuh bagian terigu dan kocok dengan mixer kecepatan rendah.
  4. Masukkan campuran susu evaporated dan pasta pandan lalu kocok asal rata, lalu berikut sisa tepungnya kocok asal rata.
  5. Tuang ke dalam loyang lalu panggang sekitar 25-30 menit atau sampai tusuk gigi keluar dalam keadaan kering.


28 Juni 2012

Mini Pizza Bites


Dulu sudah pernah bikin pizza imut dengan resep roti tanpa telur. Kali ini pengen coba dengan resep roti manis biasa yang dikurangin takaran gulanya.Tentu beda kelembutan rotinya kan?? Dua duanya enak...
Tapi yang dulu itu tentu kalorinya lebih sedikit dibanding yang ini. Cocok buat yang lagi diet ^^

Resep ini aku modifikasi dari resep sahabatku yang sudah pindah ke Jakarta 'Mbak Nike Pulungan'. Alhamdulillah sebelum beliau pergi kami diajari ilmunya. Dan dapat warisan loyang muffin ini juga. Makasiiiih ya mbak, semoga ilmunya dan loyangnya barokah...

Menurutku resep beliau sudah perfect tapi aku bikin dengan ukuran di bawah ini untuk menyesuaikan dengan kapasitas mixerku. Kalau beliau dulu bikinnya tuk pesanan khusus. Satu kali ngadon bahan tepungnya 1 1/2 kg, dengan hasil jadi sekitar 150 buah pizza mini. Dengan tepung sebanyak itu menghabiskan 3 botol saus tomat @340ml, 500 gr bawang bombay dan 300 gr daging giling untuk sausnya. Memang cocok tuk teman yang mau  jualan atau bakul kue...

Jadi resep di bawah ini aku sesuaikan saja dengan banyak adonan yang biasa aku adon ya...dagingnya juga aku tambah biar lebih mantap, hehe. Kan tuk konsumsi sendiri ^^
Untuk resep sausnya ini masih banyak sisanya, jadi masih bisa disimpan di freezer tuk stok kalo bikin roti lagi.

Bahan :
- 400 gr tepung terigu protein tinggi
- 200 gr tepung terigu protein sedang
- 70 gr gula pasir
- 1 butir telur
- 3/4 sachet ragi instant (1 sachet = 11 gr)
- 1 sdt garam
- 50 gr margarin
- 300 ml air hangat

Saus Topping :
- 2 siung bawang putih, geprek, cincang halus
- 250 gr bawang bombay, cincang halus
- 1 1/2 botol saus tomat
- gula pasir secukupnya
- garam secukupnya
- merica secukupnya
- 1 1/2 sdm oregano bubuk
- 1 sdt basil
- 500 gr daging cincang (beri sedikit air sampai menjadi pasta agar ketika ditumis tidak bergumpal)
- air secukupnya
- minyak secukupnya untuk menumis

Taburan :
- paprika, potong kotak kecil
- keju mozarella atau quick melt
- jamur kancing kaleng, dipotong potong
- sosis, dipotong potong (tumis sebentar bersama jamur dengan sedikit minyak)

Cara membuat :
  1. Saus : panaskan minyak, tumis bawang putih sampai wangi. Masukkan bawang bombay cincang. Tumis sampai bawang bombay wangi dan warnanya menjadi transparant. Masukkan daging cincang. Tumis sampai berubah warna sambil diaduk aduk. Tambahkan air secukupnya (sekitar 1 botos saus tomat, dimasak sampai air menyusut dan saus menjadi kental). Tambahkan bumbu garam, merica dan gula. Cicipi apa yang kurang. Masak dengan api kecil sampai saus mengental. Ketika lompor mau dimatikan, tambahkan oregano dan basil. Aduk rata dan matikan api. Dinginkan.
  2. Campur semua bahan kering, aduk rata. Tuang telur dan air hangat sambil dikocok menggunakan mixer spiral sampai kalis.
  3. Tambahkan garam dan margarin sambil terus dikocok sampai rata dan elastis. Tutup dengan serbet basah. Fermentasikan 30 menit.
  4. Ambil adonan dan timbang masing masing 16 gr dan bulatkan lalu letakkan di dalam loyang muffin yang sudah dioles margarin. Pipihkan ke samping samping dengan bantuan tangan. Beri saus daging, susun jamur dan sosis serta paprika. Usahakan saus tidak mengenai pinggir loyang agar tidak melengket. Diamkan sekitar 15 menit. Taburi keju mozarella.
  5. Panggang sekitar 10-12 menit dengan panas oven 400 F. Angkat, langsung lepaskan dari loyang.



Sebenarnya paling bagus topping ditaburkan pada saat akan dipanggang. Tapi berhubung kalau adonan sudah mengembang bentuknya gendut di tengah, maka saus yang ditaruh nanti akan tumpah ke samping samping...walaupun sausnya nggak encer. Jadi lebih enak menaruh bahan saus langsung setelah dipipihkan supaya enak menuangnya di permukaan yang datar. Sausnya akan melengket dengan sendirinya. Setelah roti mengembang dan meregang, sausnya juga ikutan meregang juga jadi ada space yang kosong. Kalau aku pada saat mau dipanggang sebelum ditabur keju...aku tambahkan lagi sedikit sausnya asal rata saja.



Naaaaaah...ini hasil jadinya. Begitu matang langsung hap hap masuk satu, dua dan tiga ke dalam mulut,  hihihi...enaknya ditambah cocolan saus sambal. Sisanya disimpan dan sedikit dibawa buat bekal anak anak pergi berenang.

26 Juni 2012

Brownies Kukus Ny. Liem 2



Dulu aku dah pernah janji lain kali mau bikin browkus cokelat Ny. Liem tapi minyaknya diganti dengan butter/margarin. Tapi setelah aku pikir pikir...kelembutan browkus ini kan dari minyak. Minyak kalau di suhu ruang nggak akan membeku, sedangkan kalau butter atau margarin di suhu ruang langsung mengeras. Nah untuk menyelesaikan masalah ini, aku ambil tengahnya aja. Minyaknya separuh aku ganti dengan butter dan margarin. Kenapa butter dan margarin?? karena menurutku keduanya punya rasa gurih yang berbeda. Dan aku selalu menggunakan campuran butter dan margarin (merk Blueband) untuk menbuat kukis, cake atau apa saja. Hasilnya perpaduan yang pas sekali menurutku. Dapat aroma susu dari butter, tapi dapat juga wangi khas dari margarin. Berikut resep brownies Ny. Liem...

TautanBahan I : - 6 butir telur
- 225 gr gula pasir (aku pake 230 gr)
- 1/2 sdt vanili bubuk
- 1/4 sdt garam
- 1 sdt teh emulsifier

Bahan II :

- 125 gr terigu protein sedang
- 50 gr cokelat bubuk
- 1/2 sdt baking powder

Bahan III :

- 100 ml minyak goreng
- 35 gr margarin
- 30 gr butter
- 100 gr dark cooking cokelat

Bahan IV :

- 75 ml susu kental manis

Cara membuat :
  1. Dalam wadah, masukkan minyak, butter, margarin dan dark cokelat. Panaskan dengan api sedang sampai meleleh, jangan mendidih. Sisihkan.
  2. Campur dan kocok bahan I menjadi satu hingga mengembang dan kental berjejak.
  3. Masukkan bahan II sedikit demi sedikit sambil diayak dan diaduk hingga rata. Tuang bahan III, aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata. Ambil 100 gr adonan, campur dengan bahan IV, sisihkan.
  4. Tuangkan 1/2 bagian sisa adonan tadi ke dalam loyang ukuran 20x20x7 cm yang telah diolesi dengan margarin dan dialasi dengan kertas roti. Kukus selama 10 menit dalam dandang yang sudah terlebih dulu dipanaskan dengan api sedang (cat: kalau terlalu tinggi apinya, brownies akan bergelombang permukaannya)
  5. Tuang adonan yg telah dicampur dengan bahan IV, kukus 5 menit dan terakhir masukkan sisa adonan. Kukus kembali selama 30 menit hingga matang.
  6. Angkat dan dinginkan.



Hasilnya bisa ditebak...teksturnya tetap lembut. moist dengan  rasa gurih khas butter dan margarin. Mmmm...yum yum!!

Browkus Keju Dewi Nik



Sebenarnya agak kurang tepat kalau kita menamakan kue yang bukan cokelat dengan sebutan brownie ya. Brownie kan dari kata brown yang berarti cokelat. Tapi memang penamaan ini karena trend di Indonesia. Karena kuenya benar benar nyoklat dinamakan brownies, dan mungkin karena kuenya benar benar ngeju dinamakan brownies keju, begitu juga dengan brownies pandan...dan sebagainya. Jadi kita juga ikut trend aja ya...^^

Sudah dua kali aku mencoba browkus keju belum pernah ada yang benar benar sukses. Kali ini aku mencoba lagi resep dari sahabatku ibu mamah Dewi Nik. Dulu waktu Dewi masih tinggal di sini, aku udah pernah cicip buatannya dan rasanya enak sekali. Pas menurutku. Kejunya nggak bikin eneg. Rasa kejunya lembut saja karena nanti di atasnya ada taburan keju lagi. Manisnya juga pas. Pokoknya ini jenis kue yang jadi favorit anak anak. Bahkan ibu ibu juga banyak yang pesan sama Dewi dan merupakan salah satu kue andalan bakul kuenya... . Nah, sebelum mencoba aku sempat konsultasi dulu sama Dewi gimana biar kuenya sukses...dan dapat tips yang  sangat berguna. Makasih banyak ya Wi...berikut resepnya Dewi ya...

Bahan A :
- 12 kuning telur
- 2 putih telur
- 200 gr gula pasir

Bahan B (diayak) :
- 70 gr terigu protein sedang
- 20 gr susu bubuk
- 10 gr maizena

Bahan C (ditim sampai meleleh) :
- 100 gr margarin
- 20 gr butter
- 50 gr white cooking chocolate
- 70 gr keju cheddar, parut halus

Bahan D (filling) :
- 30 gr meises (merk Ceres)
- 20 gr keju cheddar (merk Kraft)

Taburan :
- butter cream secukupnya 
- keju cheddar parut
 
Cara membuat  :
  1. Panaskan alat pengukus. Ikat tutup pengukus dengan kain serbet.
  2. Olesi margarin dan alasi loyang brownies atau loyang 20x20cm dengan kertas roti.
  3. Kocok bahan A hingga mengembang (putih, kental berjejak). Matikan mixer.
  4. Masukkan bahan B ke dalam kocokan telur lalu aduk sampai tercampur asal rata.
  5. Masukkan lelehan bahan C sedikit sedikit sambil diaduk balik sampai semua tercampur rata.
  6. Tuang sebagian adonan ke dalam loyang lalu masukkan ke dalam kukusan yg sudah berasap. Kukus dengan api sedang saja selama 15 menit.
  7. Keluarkan loyang dari pengukus, lalu taburi atasnya dengan bahan D (filling). Tuang sisa adonan ke dalam loyang.
  8. Masukkan kembali loyang ke dalam kukusan dan kukus kembali hingga matang sempurna kurang lebih selama 25 menit.
  9. Setelah dingin hias dengan olesan buttercream dan taburan keju cheddar parut.
 


25 Juni 2012

Kolak Biji Salak


Nah, karena udah deket deket ramadhan...mulai lagi rajin bikin jajanan manis manis yang khas tuk berbuka puasa. Untuk persiapan aja, hehe. Kali ini aku bikin kolak biji salak. Manis gurih dan lembut dari printilan ubi jalarnya. Ueeenak deh pokoknya...!

Bahan biji salak :
- 500 gr ubi jalar kuning, kukus lalu haluskan panas panas
- 100 gr tepung kanji
- 1/2 sdt garam

Saus gula merah :
- 250 gr gula merah
- 1/2 sdt garam
- 600 ml air
- 2 lembar daun pandan
- 2 sdm tepung sagu larutkan dengan sedikit air

Saus santan (masak sampai mendidih sambil diaduk) :
- 250 ml santan dari 1/2 butir kelapa
- 1/2 sdt garam
- 2 lembar daun pandan

Cara membuat :
  1. Campur ubi kukus halus dengan tepung kanji dan garam. Bentuk bulat lonjong seperti biji salak.
  2. Didihkan air dalam panci. Masukkan biji salak. Masak hingga mengapung. Angkat, tiriskan.
  3. Dalam panci, campur air, gula merah, daun pandan dan garam. Masak sampai mendidih lalu saring. Tambahkan larutan kanji dan masak lagi sambil diaduk sampai mendidih dan kental.
  4. Masukkan biji salak, biarkan meletup sebentar dan angkat.
  5. Sajikan dengan siraman saus santan.



Es Cendol Campur



Dulu sudah pernah bikin cendol dari tepung beras. Tapi hasilnya nggak memuaskan. Hari ini aku coba resep yang menggunakan tepung hunkwe...kebetulan stok di rumah masih banyak. Resepnya dari Tabloid Nova yang aku ketemu di blognya Mbak Julia "Chef by Accident" . Aku padukan dengan resep dari Majalah Sedap. Alhamdulillah hasilnya lumayanlah tuk pemula...hahaha. Rasanya sudah okey karena menggunakan pandan dan suji. Tapi bentuknya nggak panjang panjang kurus melainkan agak keriting dan pendek pendek. Nggak tau kesalahan ada pada aku, di cetakannya atau di adonannya. Tapi gitu gitu juga habis kok. Campuran lainnya yang bikin tambah enak. Nangka dan cincau...serta es serut!!

Sama dengan pendapat Mbak Julia, santan yang paling cocok dan emang sehat ya santan segar yang nggak lewat proses pemasakan. Ibuku juga dulu kalo bikin ya pake santan segar. Tapi kelapa harus diparut sendiri dan diperas menggunakan air hangat yang matang. Selain santannya nggak pecah, wanginya juga segar. Nah berhubung aku beli kelapa parutnya di pasar yang nggak bisa dijamin kehieginisan alat parutnya jadi kali ini aku masak aja santannya ya. Biar aman dari sakit perut...^^

Bahan cendol :
- 100 gr tepung hunkwe
- 50 gr tepung beras
- 100 ml air daun pandan dan suji (dari 3 lembar daun pandan dan 15 lembar daun suji)
- 600 ml air
- 1 sdt garam

Bahan saus gula (masak lalu saring):
- 500 gr gula merah
- 100 gr gula pasir
- 500 ml air
- 3 lbr daun pandan

Bahan saus santan (masak sambil diaduk terus sampai mendidih):
- 1000 ml santan dari 1 butir kelapa
- 1 sdt peres garam
- 2 lembar daun pandan

Bahan pelengkap : 
- nangka secukupnya, potong-potong 
- cincau secukupnya, potong kotak
- es serut, secukupnya
Cara membuat :
  1. Campur tepung hunkwe, tepung beras, air daun suji, air, dan garam, aduk rata lalu masak sambil diaduk sampai adonan matang dan meletup-letup.
  2. Siapkan air matang yang berisi es batu dalam wadah, lalu taruh cetakan cendol di atasnya. Tuang adonan cendol secukupnya, tekan-tekan sampai adonan keluar. Lakukan sampai adonan habis.
  3. Sajikan cendol dengan saus gula merah, saus santan, dan es serut.

 

Lihat hasilnya di bawah...lucu ya agak keriting keriting gitu...




24 Juni 2012

Cocoa Condensed Milk Pound Cake




Resep Vivian Pang Kitchen lagi. Aku sangat suka resep resep di blognya karena simple dan lengkap dengan gambar step by step yang sangat memudahkan. Selain itu Vivian juga suka membuat resep resep makanan dan kue sehari hari yang menjadi favorit keluarga, terutama anak anak. Makanya sudah banyak resepnya yang aku coba dan masih banyak lagi yang sudah kubookmarked ^^...thanks so much Vivian!!

Kali ini aku mencoba coklat pound cakenya. Aslinya kue ini adalah kue poundcake vanila. Dan sudah lumayan populer hingga banyak teman blogger Asia yang sudah membuatnya. Tapi vivian memodifikasi dengan tambahan cokelat bubuk dan sedikit kopi. Karena review beliau...hari ini aku juga buat untuk anak anak....dan ibunya...dan bapaknya...hahaha



Walaupun metode yang digunakan untuk membuat kue ini adalah steam bake...kuenya sama sekali tidak basah dan lembab. Malah menurutku cenderung kering dan beremah. Mungkin aku ada salah step hingga kuenya tidak seperti punya Vivian. Atau mungkin juga kebanyakan baking powder, lain kali aku kurangi saja menjadi 3/4 sdt. Namun ternyata...seperti kata Vivian, anak anak suka sekali makan sambil diberi lelehan susu kental manis. Kata anak anak...sukaaaaaa sekali ibu, lain kali bikin lagi ya!

Bahan :
(A)
- 125 gr butter
- 40 gr gula kastor

(B)
- 120 gr susu kental manis
- 1 sdt vanilla extract (aku pakai vanila bubuk)
- 1/2 sdt kopi bubuk instan (larutkan dgn 1 sdm air panas)
- 120 gr tepung terigu protein sedang

- 50 gr cokelat bubuk
- 1 sdt baking powder
 
(C)
- 2 butir telur

(D)
- chocolate chips secukupnya untuk taburan

Cara membuat :
  1. Kocok butter dan gula kastor sampai lembut.
  2. Tambahkan vanila, susu kental manis dan laruutan kopi. Kocok rata.
  3. Tambahkan campuran tepung terigu, cokelat bubuk dan baking powder yang sudah diayak. Kocok dengan kecepatan rendah asal rata.
  4. Tambahkan telur satu persatu sambil dikocok sampai rata.
  5. Tuang ke dalam loyang brownies yang sudah dioles dan dialas kertas roti. Taburi coklat chips.
  6. Isi loyang lebar dengan sedikit air dan letakkan dalam oven rak yang paling bawah. Masukkan loyang kue di rak tengah. Panggang dalam oven panas 180 C selama 25 menit. Keluarkan loyang berisi ar dan lanjutkan memanggang selama 20 menit dengan panas oven 150C.

Homemade Chewy Udon



Habis jalan jalan ke blog favoritku "Vivian Pang Kitchen" tergiur untuk bikin mie udon sendiri. Vivian memakai cara yang simpel dengan memberdayakan mesin gilingan mie. Aslinya adonan udon kan bikinnya pake kaki. Hahhhh?? iya bener! adonan dimasukkan ke dalam plastik ziplock lalu diinjak injak dengan kaki sampai didapat adonan yang lembut. Alasan menggunakan kaki adalah karena adonan udon ini keras sehingga kalau digiling menggunakan tangan nggak tau kapan bisa halusnya. Tapi berhubung ada gilingan mie...ya tentu saja lebih baik menggunakan itu. Iya kan??



Ternyata bikinnya lumayan simpel. Tapi mie yang aku bikin terlalu tipis malah penampakannya seperti kwetiau, hahaha. Ngga papalah...insyaAllah lain kali lebih baik. Yang penting tekstur kenyalnya dapat. Warnanya nggak seputih punya Vivian mungkin karena perbedaan merk tepung yang kami gunakan berbeda. Yaaaa secara beda negara ya...mungkin saja beda beda dikit ^^. Udonnya aku oleh dengan resep mie kuah yang simpel. Aku masak kuah menggunakan ayam kampung supaya kaldunya tidak amis. Ke dalam kuah aku tambahkan jahe keprek dan sedikit garam dan rebus lagi sampai daging ayam empuk dan kaldu gurih. Aku tambahkan juga jamur shitake yang sudah aku masak terlebih dahulu dan juga udang. Sebelum dihidangkan aku tambahkan bawang putih dan merica ulek halus untuk perasa. Terakhir aku tambahkan sedikit kecap asin dan minyak wijen. Cicipi bumbu kalau ada yang kurang tinggal ditambah saja. Wuiiiih, nikmatnya disantap panas panas dengan taburan daun bawang dan cabe bubuk. Supaya lebih seru lagi aku kasih sambel ulek dan jeruk nipis...hihi beneran kayak makan mie kuah.

Okey...untuk resep aku nyontek dari Vivian ya...aku ikut juga bikinnya setengah resep dari resep asli supaya habis satu kali bikin. Mie homemade memang lebih bagus dibikin dan langsung dihabiskan hari itu juga.

Bahan :
- 300 gr tepung protein tinggi (Cakra)
- 30 gr tepung tapioka
- 1 sdt garam
- 180-200ml air hangat (sekitar 50 C)

Cara membuat :
  1. Campur tepung terigu dan tapioka dalam wadah. Larutkan garam dalam air hangat.
  2. Tuang air sebanyak 180 ml dan sisakan 20 ml kalau kalau nanti adonannya terlalu kering bisa ditambahkan.
  3. Aduk adonan sampai bergumpal. Adonan memang tidak akan halus dan kali. Teksturnya kasar tapi nanti setelah digiling berulang ulang dengan gilingan mie akan halus dengan sendirinya. Bagi adonan memjadi beberapa bagian supaya mudah digiling.
  4. Giling mulai ketebalan yang paling besar lalu ke nomor kecil. Sesuaikan ketebalannya dengan selera. Sambil menggiling tambahkan/taburi tapioka agar adonan tidak menempel di gilingan. 
  5. Setelah dililing simpan dalam loyang bertabur tepung tapioka. Tutup dan istirahatkan selama 3-6 jam. Setelah itu lipat dan potong potong menggunakan pisau yang tajam.
  6. Untuk memasaknya gunakan panci besar dengan air banyak. Kalau airnya kurang air mienya akan terlalu chewy. Biarkan air mendidih.
  7. Masukkan mie dan biarkan selama beberapa saat sampai mengapung di permukaan (sekitar 3 menit) setelah mengapung biarkan sekitar 2-3 menit hingga betul betul matang. Angkat dan tiriskan. Siram dengan air dingin masak.
  8. Mie udon siap digunakan untuk masakan mie kuah maupun mie goreng.

21 Juni 2012

Marmer Cake Klasik


Marmer cake adalah termasuk salah satu cake klasik populer. Walaupun kuno tapi tetap saja banyak yang suka karena memuaskan kerinduan akan kue kue bikinan ibu. Termasuk aku. Walaupun bikin kue ini jarang, sekali kali kangen juga...

Aku lihat resep di Majalah Sedap lumayan simpel. Langsung aja aku bikin hari ini...apalagi anak anak liburan. Kerjaannya kalo sudah main, bolak balik dapur cari camilan. Nah cocok ini, camilan yang lumayan mengenyangkan...hihi ^^

Bahan :
- 250 gr margarin
- 200 gr gula tepung
- 5 butir telur
- 250 gr terigu protein sedang
- 30 gr tepung maizena (aku pakai 15 gr maizena 15 gr susu bubuk)
- 1 sdt baking powder
- 60 ml susu cair
- 1/4 sdt esens vanila (aku pakai yang bubuk)
- 2 sdm cokelat bubuk, larutkan dalam 2 sdm air

Cara membuat :
  1. Kocok margarin,vanili dan gula tepung sampai lembut. Tambahkan telur satu persatu bergantian dengan sebagian tepung sambil diayak dan dikocok rata.
  2. MAsukkan sisa tepung terigu, maizena, susu bubuk dan baking powder bergantian dengan susu cair sambil dikocok perlahan.
  3. Ambil 200 gr adonan. tambahkan larutan cokelat bubuk. Aduk rata.
  4. Tuang sedikit adonan putih di dasar loyang diameter 20 cm, tinggi 7 cm yang sudah dioles margarine dan ditaburi tepung terigu. Tuang adonan cokelat di beberapa tempat. Bentuk marmer dengan llidi.
  5. Semdokkan lagi adonan putih. Tuang adonan cokelat. Lakukan sampai adonan habis. Bentuk marmer dengan lidi.
  6. Oven dengan oven suhu 180 C selama 50 menit.

17 Juni 2012

Orange sweet Roll




Karena suka sama roti, aku ingin mencoba resep roti yang menurutku enak dan unik. Salah satunya ya orang sweet roll ini. Bentuknya kayak cinnamon roll tapi rasanya jauh berbeda. Keduanya sama sama enak dengan aroma yang khas. Dari namanya 'Orange buns' jelas  roti ini beraroma jeruk. Bukan hanya toppingnya tapi fillingnya juga. Aroma didapat dari penggunaan jus dan parutan jeruk sunkist. Resep roti menggunakan resep water roux terdahulu. Tuk filling dan toppingnya resepnya aku lihat di melskitchencafe .

Ukurannya aku tidak ikuti persis seperti itu yang jelas bahannya sama. Dan hasilnya memang enak. Roti beraroma jeruk...!



Donat Kentang VS Donat Tape...


Alhamdulillah ...senang rasanya sudah sehat kembali dan bisa ngeblog lagi. Tiga hari demam betul betul membuat aku drop dan hanya bisa beristirahat di tempat tidur saja. Sebelum aku sakit memang aku super excited. Bersemangat beres beres rumah. Mulai nyapu, vacuum ini itu, ngelap ini itu,  dan ngepel satu rumah, cuci cuci segala macam. Setelah semua selesai aku mandi keringat...persis seperti kalau habis olah raga atau aerobik selama satu jam. Tapi puassssss...rumah rasanya kinclong deh! Setelah mandi aku lanjut lagi ngadon donat 2 macam tuk bekal anak anak sekolah. Habis itu aku potret hasil donatnya.

Hasilnya...malamnya demam, menggigil, badan meriang ngilu semua terutama jari jari tangan. Kepala dan perut juga nggak luput dari sakit. Sebelumnya memang anak anak dan bapaknya sudah duluan kena batuk pilek, tapi nggak sampai demam. Mungkin karena emaknya kecapean, daya tahan tubuhnya lemah kena virus langsung deh tepar. Tapi alhamdulillah sekarang dah baikan.
 
Btw...kita lanjut ke cerita donat ya. Aku lihat donat tape ini dulu di postingannya Mbak Ana Dina Sakina  *tengkyuuuu mbak !! Ternyata resep aslinya dari NCC. Donatnya mbak Dina imut imut ukurannya. Aku jadi penasaran sama rasanya. Donat kentang juga aku lihat resep NCC. Aku udah pernah coba donat lain tapi justru donat kentang yang terkenal lembutnya belum aku bikin. Jadilah hari itu aku bikin keduanya. Untuk resep donat kentang aku skip baking powdernya. Aku kurang mengerti kegunaannya dalam donat karena kalau menggunakan ragi insyaAllah sudah cukup tuk bisa mengembang.

Hasil jadinya...kedua donat ini lembut dan ringan. Tapi jelas donat kentang memang paling lembut. Masih berbentuk adonan saja sudah lembut sekali. Bedalah pokoknya. Setelah digorengpun bentuknya nggak bisa cantik karena terlalu lembut. Ibaratnya seperti bantal...satu bantal dacron satunya seperti bantal bulu angsa...*huaaaadoh perumpamaannya*.  Dari segi aroma nggak terlalu signifikan bedanya. Seperti donat biasa. Aroma tapenya juga tipis saja. Sedangkan donat kentang justru ketika digoreng baunya seperti sedang menggoreng kentang goreng. Tuk Bu Fatma, terima kasih tuk resep resepnya yang selalu oke !! terima kasih juga tuk inspirasinya...



Donat Tape NCC
Source : Fatmah Bahalwan

Bahan A:
- 400 gr tepung terigu protein tinggi
- 100 gr tepung terigu protein sedang
- 11 gr ragi instan
- 40 gr gula pasir
- 20 gr susu bubuk
- ½ sdt baking powder double acting (aku skip)

Bahan B :
- 200 gr tape singkong, haluskan
- 1 btr telur
- 175 ml air dingin

Bahan C:
- 40 gr mentega/margarin
- 1 sdt garam

Bahan lain:
- 1 kg minyak untuk menggoreng
- 250 gr gula donat untuk taburan

Cara membuatnya:
  1. Campur semua bahan A, aduk rata, masukkan bahan B, uleni hingga rata bergumpal-gumpal.
  2. Beri bahan C, uleni terus hingga kalis elastis.
    Potong dan timbang adonan masing-masing 40gr, bulatkan. Diamkan selama 40 menit. 
  3. Panaskan minyak dalam wajan dengan api kecil. Lubangi bagian tengah tiap bulatan, goreng hingga berwarna kuning kecoklatan.
  4. Angkat, dinginkan. Taburi dengan gula donat, atau beri topping sesuai selera.





Donat Kentang NCC
Source : Fatmah Bahalwan

Bahan:
- 500 gr tepung terigu protein tinggi
- 50 gr susu bubuk
- 11 gr ragi instant
- 200 gr kentang, kukus, haluskan dan dinginkan
- 100 gr gula psir
- 75 gr mentega
- ½ sdt garam
- 4 btr kuning telur
- 100 ml air dingin

Cara membuatnya :
  1. Dalam wadah, campur tepung terigu, gula, susu bubuk, ragi instant, aduk rata, masukkan kentang halus ,tuang telur dan air dingin, uleni hingga rata dan setengah kalis.
  2. Beri mentega dan garam, uleni terus hingga kalis elastis. Istirahatkan 15 menit.
  3. Bagi adonan, masing-masing 50 gr, bulatkan. Diamkan 20 menit, hingga mengembang.
  4. Lubangi tengahnya, menjadi bentuk donat, segera goreng sampai kuning kecoklatan.
  5. Angkat, tiriskan. Taburi gula donat, atau hias dengan coklat.



10 Juni 2012

Kue Lapis Pandan


Kadang kadang kalo lagi bosan, kehabisan bahan bacaan...resep resep majalah Sedap edisi lama kembali aku buka buka. Masih banyak resep resep menarik yang belum aku praktekkan. Nah, salah satunya ya kue lapis ini. Dulu aku sudah pernah bikin lapis kanji. Yang sekarang ini versi tepung terigunya dan menggunakan pandan suji. Kebayang kan wanginya??

Alhamdulillah juga disekitar rumahku yang namanya daun daunan bumbu masak or kue lumayan lengkap. Untuk kue tradisional ada suji, ada pandan, pandan besar dan daun pisang. Jadi kalo bikin lapis pandan nggak terlalu repot...tinggal petik saja.



Berikut resepnya yang aku modifikasi sedikit dari Majalah Sedap Edisi 5 th 2006. Judul asli kuenya adalah 'kue berlapis' dari Indonesia Timur.

Bahan :
- 300 gr tepung terigu protein sedang
- 75 gr tepung sagu
- 225 gr gula pasir
- 1/2 sdt garam
- 825 santan dari 1 butir kelapa
- 50 ml air daun suji (dari 30 lembar suji dan 3 lembar daun pandan)

Cara membuat :
  1. CAmpur tepung terigu, tepung sagu, gula dan garam. Tuang santan sedikit sedikit sambil diuleni sampai rata. Saring.
  2. Bagi menjadi 2 adonan. Satu bagian tambahkan air suji. Aduk rata.
  3. Siapkan loyang 16x16x7 m yang dioles minyak sisi sisinya. (aku pake loyang brownies).
  4. Tuang satu sendok sayur (sendok sayur ukuran besar) lapisan putih. Kukus 5 menit. Tuang satu sendok adonan hijau. Kukus 5 menit. Ulangi terus sampai adonan habis. Terakhir kukus 30 menit sampai adonan matang. Kalau air kukusannya habis tambahkan dengan air mendidih dulu sebelum lanjut mengukus. Setiap menuang adonan aduk dulu supaya tepung tidak mengendap.
  5. Angkat. Dinginkan. Potong potong menggunakan benang atau pisau plastik (scraper).




8 Juni 2012

Katrisala




Katrisala merupakan jajanan khas dari Sulawesi Selatan. Mirip dengan sarikaya ketan atau katrisolo dari Jawa tapi yang khas dari katrisala ini adalah penggunaan ketan hitam untuk lapisan bawahnya. Penambahan ketan hitam menambah rasa dan tekstur yang khas pada kue ini. Tentu saja supaya lebih legit tetap ditambahkan ketan putih karena berfungsi sebagai pengikat supaya tidak terlalu mawur. Perbandingan ketan hitam dan putih bisa 1 : 1 tapi bisa juga 1 : 2, banyakan ketan putih biar lebih cantik warnanya nggak terlalu gelap. Pokoknya sesuai selera saja. 

Bentuk permukaan sarikaya yang bergelombang adalah ciri khas pemakaian telur yang banyak. Sehingga sewaktu mengukus harus menggunakan api sedang agar sarikayanya tidak over mengembang sampe hancur bentuknya, hehe ^^

Berikut resepnya ya hasil tanya tanya mamaku...walaupun resep aslinya menggunakan gelas, aku udah konversi ke gram dan cuman bikin separuh resepnya.

Bahan ketan  :
- 150 gr beras ketan hitam (campur dengan beras ketan putih dan rendam 2 jam)
- 150 gr beras ketan putih 
- 200 ml santan
- 1/2 sdt garam
- 2 lembar daun pandan

Bahan sarikaya :
- 4 butir telur
- 170 gr gula merah, serut
- 50 ml air
- 150 ml santan kanil
- 1 sdm tepung beras
- 1/4 sdt garam
- 2 lembar pandan

Cara membuat :
  1. Kukus beras ketan 2 macam selama 15 menit. Masak santan dan garam bersama daun pandan sampai mendidih. Angkat daun pandannya masukkan beras ketan tadi. Aduk aduk sampai santan terserap habis. Kukus kembali selama 25 menit. Setelah matang, padatkan di dalam loyang yang sudah dialasi daun pisang dan dioles sedikit minyak.
  2. Masak gula merah bersama 50 ml air dan pandan. Setelah mendidih dan larut, saring. Biarkan agak hangat supaya ketika telur dimasukkan tidak matang.
  3. Campur gula merah, santan, telur, tepung beras dan garam. Aduk sampai rata. Saring.
  4. Tuang ke atas lapisan ketan. Kukus selama kurang lebih 30 menit dengan api sedang (kalau apinya terlalu tinggi nanti lapisan sarikayanya akan mengembang dan permukaannya bergelombang sekali)
  5. Angkat, dinginkan lalu potong potong.

 

Marble Peanut Brownies




Pengen bikin variasi lain dari brownies, kali ini aku coba bikin brownies marmer kacang. Perpaduan dari dua resep. Resep browniesnya dari Martha Stewart yang aku lihat di blognya Yessi 'Bunda Twins Kitchen' dan swirl kacangnya dari "Now, You're Cooking"

Hasilnya menurutku lumayan. Enak juga, tapi mungkin lebih enak aslinya tanpa tambahan kacang. Tapi nggak papalah namanya juga coba coba resep. Tuk Yessi, makasiiih ya sharingnya. Berikut resepnya ya...


Bahan Brownie :
- 120 gr butter
- 130 gr terigu protein sedang
- 30 gr cokelat bubuk
- 3 butir telur
- 1/2 sdt garam
- 1/2 sdt baking powder (aku nggak pakai)
- 255 gr dark cokelat
- 250 gr gula pasir halus


Bahan Topping Kacang :
- 1/3 cup selai kacang
- 2 sdm butter
- 2 sdm sugar
- 1 sdm flour
- 1 butir telur

 Cara membuat :
  1. Panaskan oven sampai 180 C atau 350 F. Olesi loyang dengan mentega dan alasi dengan kertas roti. Olesi kembali dengan mentega. Pada bagian sisi-sisi loyang lebihkan sedikit kertas rotinya sekitar 1cm (fungsinya untuk mengangkat brownies keluar dari loyang), sisihkan.
  2. Campur dan ayak terigu, coklat bubuk, dan garam, sisihkan.
  3. Lelehkan butter, masukkan dark cokelat, aduk-aduk hingga coklat meleleh dan tercampur rata dan licin. Angkat.
  4. Masukkan gula pasir halus, aduk rata dengan whisker hingga gula terlihat menyatu dengan coklat. Masukkan telur, aduk rata kembali hingga rata dan lembut. Masukkan campuran terigu, aduk rata hanya sampai tepung sudah merata dan tidak terlihat lagi. Jangan diaduk terlalu lama.
  5. Tuang adonan kedalam loyang, ratakan permukaannya. 
  6. Campur semua bahan topping dan kocok rata sebentar saja. Tuang sesendok sesendok di atas adonan brownies. Buat swirl/marmer dengan menggunakan pisau.
  7. Panggang sampai matang sekitar 50 menit.
  8. Keluarkan dari oven, diamkan sekitar 30 menit dalam loyang.
  9. Keluarkan dengan cara mengangkat kelebihan kertas roti di sisi loyang. Dinginkan di rak kawat, potong-potong sesuai selera.



Cakue


Cakue atau cakwe adalah jajanan yang populer dijumpai di wilayah Jakarta maupun daerah Jawa dan sekitarnya. Tapi kalau di Sulawesi sih belum familiar. Malahan aku belum pernah nemu ada abang abang yang jualan gorengan ini di sini. Itu pula sebabnya aku belum pernah tau bagaimana rasanya. Tapi walaupun begitu, aku tertarik tuk membuatnya karena cara bikinnya yang unik. Waktu cuti dulu juga sempat beli amoniak di toko bahan kue hanya demi mencoba resep ini. Hehe ^^

Resep aku lihat di Majalah Sedap edisi Agustus 2004. Total waktu bikinnya Sekitar 7 jam lebih. Karena didiamkan selama 6 jam sebelum digoreng. Mungkin jajan ini mengalami fermentasi alami karena tidak menggunakan ragi. Amoniak digunakan untuk mendapatkan hasil gorengan yang renyah serta serat yang cantik.




Alhamdulillah percobaanku berhasil. Bentuknya mirip sekali dengan yang di majalah. Kalau soal rasanya, unik...! seperti donat tapi lebih ringan dan sedikit alot. Rasanya gurih seperti menggunakan telur padahal tidak, mungkin ini juga salah satu sumbangan penggunaan amoniak. Waktu masih berupa adonan mentah ada bau bau amoniaknya kayak bau pesing gitu. Tapi setelah digoreng sudah nggak terlalu walaupun masih ada dikit aromanya tapi ketutup dengan aroma khas gorengan. Okey berikut resepnya dari Majalah Sedap ya. Karena ini percobaan pertama dan hanya tuk mengobati rasa penasaran aku bikin setengah resep aja seperti di bawah :

Bahan :
- 250 gr tepung protein sedang
- 165 ml air
- 3/4 sdt garam
- 1/2 sdt amoniak bubuk (food grade)
- 1 1/2 sdt baking powder double acting
- minyak banyak untuk menggoreng

Cara membuat :
  1. Larutkan garam dan amoniak dalam 75 ml air. Sisihkan.
  2. Larutkan baking powder dalam sisa air, sisihkan.
  3. Ayak tepung terigu. Tambahkan kedua larutan sambil diuleni sampai kalis. DIamkan 20 menit.
  4. Uleni lagi adonan sampai elastis. Bagi adonan menjadi 2 bagian lalu digulung panjang. Tutup plastik. Diamkan 6 jam.
  5. Giling masing masing adonan setebal 1/2 cm sama lebarnya. Tumpuk kedua adonan.
  6. Potong potong adonan panjang 10 cm dengan lebar 2 cm. Berat masing masing sekitar @15 gr.
  7. Tekan bagian tengah atas tumpukan sengan sumpit.
  8. Goreng dalam minyak panas sedang sambil disiram siram atasnya hingga mekar dan kering.

7 Juni 2012

Tumis Kangkung Bunga Pepaya



Karena ngiler lihat postingannya Mbak Tati Nuruddin 'tumis bunga pepaya' akhirnya aku juga bikin sendiri. Kebetulan ada tetangga yang punya pohonnya dan nggak pernah berbuah, yang ada cuman bunganya aja banyak sekali. Cuman karena takut kalo cuman pake bunga pepaya rasanya akan pahit sekali jadinya aku tambahin kangkung. Aku nggak punya teri nasi, tapi di kulkas ada ikan cakalang, rencananya aku mau tambahkan ke dalam sayuran. Dan habis googling dapat resep tumis bunga pepaya cakalang di 'Resep Dela'. Lihat bumbu bumbunya kayaknya Menado sekali. Lengkap bumbu daun daunannya yang sangat banyak. Langsung deh kebayang wanginya....ada pandan, sereh, kemangi, daun jeruk, daun kunyit.

Thanks to Mbak Dela tuk resepnya yang maknyus. Setelah matang nggak sabar langsung aku santap dengan nasi ngepul. Uuuuuwenak tenan! ikannya walaupun bukan ikan asap tapi karena dibakar berasa diasap juga. Pahitnya nggak terasa, masih lebih pahit paria. Mungkin karena dah dimasak bersama asam dan garam. Hubby aja yang nggak suka paria, makan sayur bunga pepaya ini malah makannya nambah.  Berikut resepnya Mbak Dela yang udah aku modifikasi dikit ya :

Bahan :
- 4 sdm minyak sayur
- 150 gr bunga pepaya, siangi, rebus dalam air mendidih bersama asam potong, tiriskan, dinginkan, lalu aduk aduk dengan garam
- 1 ikat kangkung, siangi
- 200 gr ikan cakalang (bakar), suwir-suwir
- 3 btg serai, ambil bagian putihnya, geprek
- 5 lbr daun jeruk, sobek sobek
- 3 lbr daun pandan, robek dan simpulkan
- 3 btg daun bawang, iris serong
- 8 tangkai daun kemangi, petik daunnya.
- 2 cm jahe, geprek
- gula secukupnya
- 1 sdm saus tiram
- cabe rawit untuk taburan

Bumbu Halus:

- 5 bh cabai merah keriting
- 10 bh bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 1 sdt garam

 Cara membuat :
  1. Panaskan minyak, masukkan daun pandan sampai harum. Tambahkan bumbu halus, serai, kunyit, jahe. Tumis hingga bumbu matang dan wangi.
  2. Tambahkan ikan cakalang dan daun bawang. Aduk rata.
  3. Masukkan bunga pepaya dan kangkung. Aduk rata sehingga sayuran, ikan dan bumbu tercampur rata. Tambahkan saus tiram dan air sedikit. Masak hingga matang.
  4. Tambahkan gula dan garam jika perlu dan terakhir masukan daun kemangi dan cabe rawit, aduk sebentar, angkat.