30 Mei 2013
Kue Bungo Inten (Palembang)
Tugas IDFB challenge #10 sudah aku setor. Tapi masih tetap penasaran dengan kue lapis khas daerah lain. Terutama yang belum terlalu populer. Maksudnya yang kurang dikenal di luar daerahnya sendiri. Nah cari punya cari aku ketemu resep kue 'bungo inten' asal Palembang ini di Majalah Sedap edisi tahun 2005. Biasanya kalau dapat resep biar benar benar yakin keoriginalannya aku coba cari tau lagi lewat google. Nah nama kue bungo inten ini banyak bermunculan tapi tidak satupun ada gambarnya. Begitu pula dengan resepnya. Akhirnya dengan keyakinan bahwa in sha Allah resep ini otentik aku buatlah hari ini. Pagi pagi dah ke pasar cari telor bebek. Memang biasanya kue tradisional dahulu sering menggunakan telur bebek dalam adonan. Disukai karena menyumbang warna kuning alami serta berukuran besar. Walaupun menggunakan telur bebek jumlah telurnya sangat fantastis. Satu resep menggunakan 1 kg telur bebek. Supaya nggak kecewa kalau gagal aku bikin setengah resep pake loyang brownies.
Uniknya lagi kue ini sama sekali tidak menggunakan tepung. Jadi hasil akhirnya seperti custard. Telurnya yang membuat adonan ini bisa mengeras. Tapi proses pembuatannya betul betul butuh ketelatenan. Waktu pengukusan sangat vital karena apabila waktu kukusnya terlalu lama maka permukaan adonan langsung mengkerut atau bergelombang. Kalau sudah begitu akan berpengaruh dengan adonan berikutnya. Panas kukusannya juga tidak boleh terlalu tinggi. Menuang adonan berikutnya harus betul betul setelah adonan sebelumnya set/matang. Tandanya disentuh tangan sudah mengeras. Kalau disentuh sudah set permukaannya tapi masih goyang bawahnya artinya di bawahnya masih mentah. Kalau sudah begitu, pada saat menuang adonan berikutnya, adonan di bawahnya tidak akan matang dan setelah diangkat dari kukusan dan kue dipotong lapisan yang mentah akan meleleh turun. Begitulah yang terjadi hari ini....lho kok??? hahaha...iya kueku ada yang ngga matang tengahnya. Terpaksa aku potong potong kecil dan dikukus ulang. Tapi udah nggak cantik lagi lapisannya. Tapi nggak apa apa...namanya juga belajar. lain kali tentu sudah tau dimana selanya. Setujuuuuu...??
Baca selengkapnya »
Label:
chocolate,
Jajanan Tradisional,
Kue Lapis,
Palembang
0 komentar:
Posting Komentar