Kalo di daerahku sayur pakis disebut daun paku. Nggak tau juga kenapa dinamakan daun paku padahal paku *beneran* kan bentuknya nggak keriting, hihi. Nah, di daerahku yg dikelilingi hutan ini daun paku banyak dijual di pasar tradisional. Jadi selalu tersedia kalo kita lagi butuh. Tuk pengolahannya kadang aku tumis, kadang aku gulai, kadang aku urap dan kali ini aku mau mencoba bikin lawa' makanan khas daerah sini.
Umumnya lawa' menggunakan daun paku, jantung pisang dan ada campuran ikan mentahnya. Ya mirip mirip sushi sih, eh tnyata orang sulawesi juga penikmat sushi tapi gak nyadar ya. Bedanya ikan yang digunakan adalah jenis ikan kecil. Diambil dagingnya diberi garam dan diperasin air jeruk nipis lalu nanti diberi campuran daun paku atau jantung pisang (yang udah terlebih dahulu direbus) dan kelapa parut sangrai. Bumbunya simpel, cuma cabe, garam, dikit gula, dikit terasi dan perasan air jeruk susu atau jeruk kapurung. Tapi rasanya bo'...jangan ditanya! Walaupun penampilannya mirip mirip urap tapi rasanya sama sekali berbeda...
Kemarin aku tanya tanya resep ini sama Mbak Yusti. Setelah mendapat tips n' trik segera aku bikin. Tapi aku skip ikan mentahnya. YAng aku bikinadalah lawa daun paku. Hasilnya ya...udah mirip sama buatan MBak Yusti sih, hehe. Pokoknya enak deh. Hubby juga yang lidah Jawa suka sekali. Anak anak nggak terlalu doyan. Mungkin nggak cocok sama rasa pedes pedes, asem gurih.
Bahan :
- 2 ikat daun pakis/paku, siangi pilih yang mudanya saja lalu potong potong
- 1/3 butir kelapa parut, sangrai sampai kecoklatan
- 1-2 buah jeruk susu
Bumbu :
- cabe rawit
- terasi goreng
- garam
- sedikit gula
Cara membuat :
- Ulek bahan bumbu sampai halus, lalu tambahkan kelapa sangrai. Ulek sampai agak hancur (jangan terlalu halus).
- Campur bumbu dengan daun paku yang sudah direbus dan ditiriskan, aduk rata. Cicipi bila kurang garam atau bumbu lain. Beri perasan jeruk susu. Aduk rata. Siap disajikan.
0 komentar:
Posting Komentar